Manfaat internal link

Internal Link: Manfaat serta Penerapannya pada Website

Manfaat internal link

Internal Link: Manfaat serta Penerapannya pada Website – Jika Anda memperdalam SEO, tentu tak asing dengan istilah website yang namanya interlink alias internal link. Sederhananya, internal link itu adalah sebuah halaman (link) yang merujuk ke halaman lainnya di dalam satu website.

Sedangkan external link (mungkin Anda juga mau tau), adalah sebuah link yang menuju ke luar website Anda. Bagi website yang Anda beri rujukan link, itu berubah nama menjadi backlink.

Saya rasa kalau sudah sampai artikel ini maka Anda sudah tahu tentang internal link.

Nah, cuma sayangnya banyak yang mengabaikan kekuatan internal link ini, lebih banyak orang suka mencari backlink untuk meningkatkan power di SERP.

Tidak salah memang, karena berdasarkan pengalaman Saya, backlink memang powernya lebih kuat. Tapi, alangkah lebih kuat lagi jika ditopang oleh permainan internal linking yang baik.

Manfaat Internal Link

Well, jika Anda masih ragu untuk menerapkan internal link, berikut ada beberapa manfaat internal link yang sangat baik untuk SEO maupun perkembangan blog secara keseluruhan.

1. Menambah Jumlah Pageview

Jika web Anda memiliki jumlah pageviews yang banyak, itu pertanda bagus untuk income blog. Terutama bagi yang menggunakan AdSense, di mana semakin banyak pageview, maka semakin besar potensi untuk dapat klik. Klik yang banyak, tentu akan meningkatkan penghasilan dan makin banyak gajian dari AdSense.

So, kalau blog Anda sepi pengunjung karena cakupan niche yang terbatas, tak ada salahnya untuk menambah pemasukkan dengan memperbanyak pageviews. Salah satunya dengan menambahkan internal link.

2. Memperkuat Posisi Halaman

Kalau ada halaman yang ingin Anda tingkatkan peringkatnya, jangan lupa mainkan internal link sebaik mungkin. Artinya, halaman yang ingin Anda naikkan ini mendapat jumlah link rujukan yang cukup dari halaman lain.

Jumlah yang cukup, itu artinya tidak terlalu banyak, atau terlalu sedikit.

Sebenarnya tidak ada patokan pasti harus dapat berapa internal link pada artikel tersebut, cuma Google menyarankan agar jumlahnya “masuk akal”. inilah yang bikin banyak spekulasi!

Saya pribadi menerapkan internal link ini jika ada postingan atau bahasan yang relevan saja, jika tidak ada maka gak perlu Saya kasih. Kecuali, jika ada postingan yang ingin Saya angkat peringkatnya, atau ada artikel yang benar-benar penting atau menghasilkan konversi.

Pada beberapa studi kasus yang Saya lakukan, hanya dengan menambahkan internal link saja dari halaman terkait, itu dapat lumayan mengangkat posisi artikel di SERP. Itu belum di backlink!

Jadi, pertama-tama Saya cukup menambahkan internal link saja seperlunya pada artikel-artikel yang berkaitan. Terus lihat hasilnya beberapa minggu kemudian. Jika sudah berhasil terangkat, maka Saya gak perlu ngebacklink lagi.

Gampangnya, internal link adalah backlink dari website kita sendiri.

Baca Juga: Cara Masuk Halaman Pertama Google tanpa Backlink

3. Mempermudah Indexing

Untuk mengindeks suatu halaman, Google bot dapat menemukannya dengan berbagai cara, seperti lewat peta situs (sitemap), maupun dari link-link yang merujuk ke halaman bersangkutan. Itu termasuk dari interlink, maupun backlink yang Anda dapat.

Google bot akan merayapi suatu halaman, serta semua url yang ada pada laman tersebut. Jika tidak ada tag “noindex” atau di blok oleh robot.txt, maka umumnya semua url yang ada pada laman tersebut bisa diindeks oleh Google. Begitulah cara kerja bot dalam menemukan halaman.

Jika terindex saja sulit, bagaimana mau meranking di SERP? Karena indexing dan pemeringkatan itu dua hal yang berbeda. Persamaannya, untuk mendapat pejwan, maka artikel harus terindex dulu.

4. Membuat Pengunjung Lebih Lama di Website

Manfaat internal link selanjutnya, membuat pengunjung lebih lama di dalam website. Hal tersebut tentu baik untuk SEO blog Anda.

Internal linking seharusnya mengaitkan halaman serupa atau yang masih nyambung dengan postingan Anda, sehingga memancing minat pengunjung untuk membuka halaman lainnya.

Semakin banyak pengunjung membuka halaman Anda, selain meningkatkan pageviews juga akan memperlama pengunjung tetap berada di website Anda.

Jika pengunjung lama berada di situs Anda, visibilitas iklan (jika pakai ads) semakin baik, serta bounce rate yang semakin menurun.

Kenapa itu bisa terjadi?

Ketika seseorang mengklik halaman Anda dan menemukan halaman yang serupa, kemungkinan besar pengunjung akan membuka halaman lainnya tersebut. Karena, dianggap relevan dengan bahasan dan ketertarikan pengunjung.

Coba saja Anda perhatikan, misal Anda suka buka-buka web tentang pemeliharaan burung, lalu Anda menemukan artikel yang membahas tentang makanan burung, kemungkinan besar Anda juga akan masuk ke dalam artikel makanan burung.

Kuncinya adalah RELEVANSI. Keterkaitan akan menarik minat seseorang!

Analoginya sama kaya orang pacaran, biasanya yang awet karena ada keterkaitan satu sama lain. Entah dari hobi, sifat dan lainnya.. Sorry OOT

Bayangkan kalau Anda sedang berada di artikel burung, lalu pada halaman itu ada internal link yang menuju ke artikel motor. Kemungkinan si pengunjung membuka artikel motor sangat kecil, karena tidak nyambung sama ketertarikan si pengunjung.

Lagipula, relevansi pada SEO modern merupakan salah satu sinyal yang kuat untuk blog agar berada di posisi puncak.

Penerapan Internal Link pada Blog

Untuk memanfaatkan kekuatan internal link, maka Anda perlu penerapan internal link yang tepat. Caranya adalah sbb:

  • Pastikan Anda menambahkan internal link ke halaman yang relevan dengan bahasan.
  • Set link tersebut tetap “dofollow”.
  • Jangan terlalu berlebihan untuk merujuk suatu halaman, artinya interlink yang didapat suatu halaman harus dalam jumlah yang “masuk akal”. Kalau mau patokan, cobalah tidak memberi interlink lebih dari 100 ke halaman tersebut (gak mutlak).
  • Anda bisa menggunakan internal link otomatis (menggunakan script atau plugin), atau membuatnya secara manual.
  • Pastikan internal link pada web Anda memiliki warna font yang berbeda dengan teks biasa (seperti pada blog ini). Sehingga, pengunjung bisa membedakan mana link, mana teks. Silahkan otak-atik CSS jika mengerti!
  • Gunakan anchor teks pada internal link bervariasi, jangan melulu pada keyword tujuan.
  • Tidak usah terlalu banyak menempatkan internal link pada suatu halaman, karena akan membuat pengunjung tidak nyaman (dengan warna font link). Cobalah menempatkan 10-15 internal link paling banyak pada satu halaman (jangan samakan dengan wikipedia), kecuali postingan Anda ada 10.000 kata, silahkan kasih lebih (asal relevan).

Saya rasa sudah cukup pembahasan tentang manfaat internal link dan bagaimana penerapannya. Jika ada tambahan, akan Saya update secara berkala.

(Ivan Runa)