Kategori dan Tag

Perlukan Mengindeks Kategori dan Tag pada Blog?

Kategori dan Tag

IVANRUNA.MY.ID – Dalam dunia blogging, dikenal dengan namanya kategori dan tag. Mungkin dalam bidang lain lebih dikenal dengan istilah taksonomi.

Pengertiannya sih serupa, yaitu pengelompokkan postingan-postingan atau halaman sesuai kanalnya masing-masing.

Tujuannya sudah tentu mempermudah pengunjung untuk mencari suatu postingan yang terkait, dan membuat website lebih terorganisir.

Selain itu, kategori dan tag juga bisa digunakan sebagai alat navigasi pengunjung, biasanya diletakkan pada bilah atas, dengan label menu.

Perbedaan Kategori dan Tag

Kategori lebih kepada kanal yang lebih umum, sedangkan tag bisa lebih spesifik, atau menggambarkan yang lebih detail.

Misalnya, artikel tentang “Rahasia Cepat Page One di Google”.

Kategorinya bisa masuk ke blogging/SEO, sedangkan tagnya bisa SEO, Google, Page One maupun yang terkait.

Penggunaan Kategori dan Tag

Anda bisa gunakan kategori cukup satu atau dua saja yang masih berkaitan. Sedangkan tag bisa gunakan empat sampai lima saja.

Intinya cukup untuk membuat pengunjung paham tentang bahasan artikel tersebut.

Secara SEO sepertinya tidak terlalu berpengaruh.

Perlukan Kategori dan Tag Diindeks?

Nah, dalam kaitannya dengan SEO, apakah Kategori dan Tag ini perlu diindeks atau tidak?

Jika diindeks, maka taksonomi tersebut bisa tampil di search engine.

Sebaliknya, jika tak diindeks maka akan diabaikan mesin telusur.

Jawabannya, TERGANTUNG!

Tergantung kebutuhan website itu sendiri, apakah mengandalkan kategori atau tag sebagai pintu masuk pengunjung, atau lebih mengandalkan postingan.

Jika yang mengandalkan, maka rasanya perlu dilakukan pengindeksan.

Contohnya saja marketplace, biasanya marketplace akan mengoptimasi kategori dan tagnya.

Nah, kalau weblog biasa, sepertinya jarang yang mengandalkan taksonomi ini. Mereka lebih fokus pada postingan untuk dioptimasi.

Contoh lainnya adalah portal berita. Lihatlah index mereka (site:namasite.com), mereka cenderung membiarkan tag dan kategori tetap terindeks. Bahkan kadang justru posisi tag lebih tinggi daripada posisi artikel aslinya.

Memang dengan membiarkan taksonomi terindeks dapat membawa keuntungan tersendiri. Artinya memperbesar peluang pengunjung masuk ke web kita, karena semakin banyak indeks, semakin banyak pintu yang terbuka. Begitu kurang lebih analoginya.

Sisi Negatif

Di sisi lain, taksonomi ini dapat menghasilkan duplikat, serta minim konten. Makanya banyak blogger yang memberi tag ‘noindex’ pada taksonomi ini.

Tetapi, Google sendiri sebenarnya sudah mudah mengenali perbedaan antara konten asli maupun taksonomi, dan tak mempermasalahkan jika terjadi duplikasi.

Selain itu, dengan mengindeks tag dan kategori juga akan memakan jatah crawl budget. Sehingga lebih baik mengindeks postingan atau artikelnya saja.

Cara Menghalangi Mesin Telusur untuk Mengindeks Kategori dan Tag

Kalau Anda tak ingin kategori dan tag terindeks, Anda bisa gunakan tag ‘noindex’.

Misalnya pada WordPress, jika Anda menggunakan plugin SEO seperti Yoast, Anda akan diberikan pilihan untuk menonaktifkan taksonomi untuk terindeks. Jadi otomatis mereka akan ‘noindex’.

Noindex kategori Yoast

Pada blogger atau blogspot, kategori ini masuk ke “label”. Anda bisa menonaktifkannya melalui settingan robot txt, dengan disallow fungsi search.

Disallow: /search/

Atau, dengan mengaktifkan tag header robot kustom, yaitu dengan mengaktifkan ‘noindex’ pada Tag robot kustom untuk halaman penelusuran dan arsip.

Setting noindex blogger

Baca Juga:

Kesimpulan

Kesimpulannya, apakah kategori dan tag perlu diindeks, itu kembali lagi pada kebutuhan web masing-masing. Karena beda web, beda kebutuhan.

Contoh web yang cocok untuk mengindeks taksonomi seperti marketplace dan portal berita.

Yang kurang cocok seperti blog.

Semoga dapat dipahami dan bijak mengambil langkah ini!

(Ivan Runa)