Mesir Kuno merupakan sebuah peradaban maju yang berasal dari masa jauh sebelum era internet sekarang ini.
Namun, yang membuatnya menarik adalah teknologi pada zaman tersebut yang tak terpikirkan sebelumnya.
Hal tersebut membuat manusia di era modern bertanya-tanya dan terus menggali faktanya.
Tidak hanya kemajuan teknologi, mitos-mitos seputar peradaban Mesir Kuno pun beredar luas. Sampai sekarang pun kebenarannya masih jadi objek penelitian.
Tetapi, ada beberapa anggapan orang yang keliru tentang peradaban Mesir Kuno. Cuma sayangnya, hal tersebut sudah dianggap sebagai kebenaran yang mengakar.
Apa saja fakta peradaban mesir kuno? Yuk, simak selengkapnya!
Isi Konten
Kecantikan Ratu Cleopatra
Sampai sekarang, simbol kecantikan di masa lalu adalah Cleopatra VII, Firaun terakhir Mesir Kuno.
Semua perawatan yang Cleopatra gunakan, menjadi primadona dan banyak yang menganggapnya sebagai perawatan terbaik.
Tidak salah memang, tapi poinnya, apakah Cleopatra secantik yang digembar-gemborkan sebelumnya?
Sebuah koin Romawi menggambarkan Cleopatra yang memiliki fitur maskulin, dengan hidung besar dagu menonjol dan bibir tipis.
Agak bertentangan dengan ciri-ciri wanita cantik. Tapi, mungkin saja karena penggambaran koin tidak akurat.
Namun ada fakta lainnya yang menguatkan, sumber-sumber kontemporer mencatat Cleopatra sebagai orang yang karismatik dan pandai, tetapi tidak menonjolkan kecantikan parasnya.
Well, jika memang faktanya benar demikian, maka Cleopatra lebih cocok mendapat julukan sebagai wanita karismatik yang pandai, daripada Icon kecantikan.
Terobsesi Dengan Kematian
Dengan banyaknya temuan mumi-mumi serta mewahnya pemakaman pada masa itu, banyak yang berpikir bahwa masyarakat Mesir Kuno sangat terobsesi dengan kematian. Mereka seperti menyiapkan segala-galanya demi kematian.
Padahal, kerja keras orang-orang Mesir untuk mengubur satu sama lain sebenarnya adalah cara memuliakan hidup.
Sebagai contoh, banyak ilustrasi yang menghiasi bagian dalam makam seperti perayaan bertani, berburu, dan memancing. Di mana itu semua adalah kegiatan yang berkaitan dengan hidup, bukan kematian.
Sedangkan mumi, merupakan cara mereka untuk menjaga agar mayat tetap hidup. Jelas orang Mesir terobsesi dengan kehidupan, bukan kematian!
Alien Membantu Pembangunan Piramida
Mitos ini sangat populer dan berkaitan dengan pembangunan Piramida.
Wajar saja banyak yang berpendapat demikian, karena bagaimana mungkin, bangunan peninggalan sejarah yang begitu indah dan presisi dapat berdiri kokoh tanpa bantuan teknologi maju seperti sekarang?
Banyak yang beranggapan bahwa makhluk luar angkasa lah yang bertanggung jawab atas penciptaan Piramida ini.
Dan lagi, mural-mural yang terdapat di tembok seperti menggambarkan sosok alien atau makhluk asing yang datang ke Bumi.
Padahal, tidak ada bukti otentik tentang kedatangan makhluk asing di sana. Sedangkan mural-mural tersebut bisa saja hanya berupa kiasan atau imajinasi sang seniman pada masa itu, tapi bukan alien.
Yang pasti, dengan struktur yang amat presisi dan sangat megah, perlu diakui bahwa para ahli astronomi, cendekiawan, dan arsitek Mesir Kuno belum ada tandingannya pada masa itu.
Baca Juga: Sacsayhuaman: Benteng Kuno Peninggalan Inca
Kutukan Firaun
Kutukan yang paling populer seputar Mesir Kuno ialah siapapun yang membuka makam Firaun Tutankhamun, akan menderita kemalangan yang luar biasa.
Hal tersebut diperkuat dengan kisah Lord Carnarvon dan anggota ekspedisinya yang terbunuh saat melakukan eskavasi makam Tutankhamun.
Ia meninggal beberapa bulan kemudian, dan kutukan Tutankhamun disebut-sebut yang menjadi penyebab kematian orang kaya raya tersebut.
Meskipun, beberapa pihak menyimpulkan bahwa penyebab kematiannya karena jamur berbahaya dan gas yang terkumpul di dalam makam.
Sejak kejadian itu, siapapun yang tertimpa kesialan atau nasib buruk saat melakukan ekspedisi, selalu dikait-kaitkan dengan kutukan Tutankhamun.
Padahal, namanya nasib buruk alias apes kadang terjadi pada manusia dan itu normal-normal saja. Apakah manusia selalu beruntung setiap waktu?
Jadi sebenarnya, rentetan yang dianggap “kutukan” hanyalah kebetulan semata dan tidak ada konfirmasi positif tentang hal itu. B
uktinya, sampai sekarang masih ada penelitian yang dilakukan di area tersebut.
Jika memang mitos yang selama ini beredar benar adanya, penelitian tentang Piramida sudah berakhir dan sudah banyak jatuh korban.
Menariknya, beberapa tahun setelah kematian sang raja, makam sudah mengalami beberapa kali kerampokan. Anda bisa simpulkan sendiri, kutukan ini mitos atau fakta!
Namun, di luar benar atau tidaknya kutukan ini, namanya peninggalan sejarah tetap perlu dilestarikan untuk menguak kebenaran-kebenaran yang terjadi di masa lalu, serta teknologi apa yang mereka gunakan.
Baca Juga: 5 Buku Kuno Paling Misterius yang Belum Terpecahkan