web stats
Lompat ke konten
Home » Blog » Ikan Hias » Iwagumi Style Aquascape: Konsep Minimalis ala Jepang

Iwagumi Style Aquascape: Konsep Minimalis ala Jepang

Iwagumi Style Aquascape

Iwagumi Style Aquascape: Konsep Minimalis ala Jepang – Bagi para aquascaper, Iwagumi style aquascape sudah tidak asing lagi. Namun bagi pecinta aquascape yang baru terjun di dunia ini, gaya Iwagumi masih belum familiar dan banyak yang menganggap sebagai tema “sepi” karena tidak menonjolkan banyak komponen.

Tetapi, justru kesan “sepi” inilah yang membuatnya begitu menawan dan memiliki nilai seni tersendiri.

Nah, buat Anda yang ingin membuat aquascape dengan gaya iwagumi, sebaiknya kenali dulu style ini lebih dalam.

Mengenal Iwagumi Style Aquascape

“Iwagumi” dalam bahasa Jepang artinya “Formasi Batuan,” yang mengacu pada arsitektur batu, formasi, dan penempatan yang menentukan ciri-ciri desain.

Sehingga, gaya aquascapingnya ditentukan oleh formasi batu yang berani, kesederhanaan yang elegan, dan komitmen untuk menciptakan suasana yang alami.

Meskipun terlihat sederhana, tetapi iwagumi merupakan salah satu gaya aquascaping yang lebih sulit. Itu karena hanya memanfaatkan batu sebagai estetika utama desain, serta jenis tanaman yang terbatas.

Gaya aquascaping Iwagumi merupakan bagian dari aquascaping alam Jepang yang membutuhkan pengalaman lebih untuk membuat dan merawatnya.

Style ini mengikuti tata letak umum yang membutuhkan keseimbangan antara ruang terbuka, hardscape, dan skala di antara setiap aspek desain.

Komponen Utama Iwagumi Style Aquascape

Pada dasarnya, bebatuan dalam aquascape Iwagumi berfungsi sebagai struktur dari keseluruhan desain.

Secara tradisional, ada tiga batu dalam aquascape Iwagumi; Namun, aquascaper memiliki kebebasan untuk membangun desainnya berdasarkan preferensi.

Uniknya, dalam gaya Iwagumi memiliki persyaratan utama, yaitu menggunakan batu dalam jumlah ganjil, karena hal itu mencegah penggambaran aquascape sebagai hal yang tidak wajar.

Menciptakan simetri dan keseimbangan dalam suasana alam yang tidak umum, bertujuan untuk menunjukkan campur tangan manusia dalam pembuatannya.

Memanfaatkan jumlah batu ganjil juga mencegah mata manusia membelah desain di tengah dan menciptakan simetri yang tidak wajar.

Selain arsitektur batu, gaya Iwagumi juga menggunakan ikan dan tumbuhan, tetapi pada tingkat minimum.

Itulah yang menjadi letak tantangan aquascaper dalam menyeimbangkan semua aspek desain untuk mencerminkan ketenangan serta kesederhanaan.

Desain dan Tata Letak Dasar

Dalam Iwagumi style, setiap batu dalam tata letak memiliki nama dan peran khusus.

Meskipun aquascaper dapat menggunakan batu ganjil sebanyak mungkin, peran masing-masing batu harus mengikuti kaidah seperti berikut ini:

Batu gaya Iwagumi

1. Oyaishi

Biasanya yang terbesar atau paling estetika dari keseluruhan desain. Oyaishi selalu digunakan sebagai pusat aquascape Iwagumi.

Sebagai titik fokus utama akuarium, Oyaishi sering kali dimiringkan dengan aliran air untuk meniru batu sungai alami.

2. Fukuishi

Fukuishi adalah batu terbesar kedua di aquascape dan harus mirip dengan Oyaishi dalam hal warna, gradien, dan tone.

Secara tradisional, Fukuishi bisa berada di kiri atau kanan Oyaishi. Fukuishi harus berfungsi sebagai bagian penyeimbang bagi Oyaishi.

3. Soeishi

Soeishi adalah batu terbesar ketiga, tujuan utamanya adalah untuk menonjolkan keindahan rekan-rekan batu utama.

4. Suteishi

Kehidupan tumbuhan atau flora lainnya sering kali menutupi peran batu terkecil di aquascape, Suteishi, yang juga terkenal sebagai “batu korban”.

Meskipun Suteishi tidak pernah berdiri sendiri sebagai bagian fokus utama akuarium, Suteishi tetap memainkan peran kunci dalam menyeimbangkan desain lainnya.

Tanaman dan Ikan yang Direkomendasikan

Pemilihan tanaman air dalam Iwagumi sangat terbatas, karena dalam upaya menjaga keseimbangan kesederhanaan dengan formasi batuan.

Namun, sudah umum bagi para aquascaper untuk memanfaatkan flora karpet dan ruang terbuka.

Glossostigma elatinoides, Dwarf hairgrass (Eleocharis acicularis), dan Hemianthus callitrichoides adalah beberapa pilihan yang paling populer.

Ikan juga harus menggambarkan tema minimalis dan harmoni dengan desain yang ada.

Penambahan ikan ke aquascape harus membawa ketenangan dan kehidupan ke dalam akuarium.

Spesies ikan berkelompok seperti Harlequin rasboras, Rummy nose tetra dan Cardinal tetra paling sering digunakan dalam gaya ini.

Hindari penggunaan ikan shoaling individualistis yang menciptakan ketidakseimbangan di aquascape.

Baca Juga: Bucephalandra Aquascape: Si Cantik yang Tangguh

Tantangan Dalam Merawat Iwagumi Style Aquascape

Iwagumi style aquascape mungkin terlihat lebih mudah untuk diselesaikan, daripada gaya lain yang lebih populer, namun pemeliharaannya cukup sulit.

Misalnya, pilihan tanaman yang terbatas membuat proses pertumbuhan yang berkelanjutan sulit dilakukan.

Selain itu, aquascape rentan terhadap serangan alga yang dapat tumbuh kapan pun.

Baca Juga: Tanaman Aquascape Warna Merah yang Bisa Mempercantik Aquarium Anda

Kesimpulan

Secara keseluruhan, gaya Iwagumi menggambarkan prinsip kesederhanaan dan spiritualitas Jepang. Hal itu terlihat dari komponen-komponennya yang minimalis namun tetap memiliki makna.

Iwagumi style aquascape dianggap sebagai salah satu gaya aquascaping paling populer, karena menggambarkan keanggunan dan keindahan dalam bentuk seni aquascaping.

Meskipun dalam proses pembuatan serta perencanaannya cukup memakan waktu, namun itu semua akan terbayar saat sudah melihat hasilnya.

Sahabat Sola tertarik membuat gaya aquascape Iwagumi?