Dalam dunia per-bloggingan, tidak ada patokan khusus untuk menentukan seberapa bagus blog atau website, termasuk cara mengukur kekuatan blog itu sendiri.
Tapi, indikator yang jelas adalah dengan banyaknya jumlah kunjungan baru (Unique Visitor), serta pembaca setia (Return Visitor).
Masih ada tapinya lagi, kunjungan yang banyak itu belum tentu berkualitas, bisa saja karena judul yang terlalu clickbait, atau hasil share media sosial.
Sebenarnya tidak masalah sih traffic dari sosmed, namun alangkah baiknya apabila memiliki traffic organik alias yang berasal dari search engine.
Back to topic, untuk menentukan kualitas suatu website atau blog, biasanya para blogger menggunakan beberapa parameter.
Nah, parameter tersebut dimanfaatkan sebagai acuan untuk berbagai keperluan, misalnya jual beli blog, atau guest post dan lainnya.
Cara mengukur kekuatan blog paling populer seperti di bawah ini.
1. DA PA by MOZ
DA atau Domain Authority dan PA Page Authority, adalah sebuah pengukuran yang dibuat oleh MOZ.
Semenjak Google PageRank sudah tak lagi digunakan, parameter milik MOZ ini yang paling populer.
Cara membaca parameter ini pun sangat sederhana. Lebih besar DA dan PA, maka blog dianggap lebih baik.
Nilainya berawal dari 0, hingga 100 untuk nilai tertinggi.
DA, merujuk pada kekuatan domain secara keseluruhan. Sedangkan PA, hanya menilai kekuatan di satu halaman tertentu saja.
Tinggi rendahnya nilai DA PA, berdasarkan banyaknya backlink serta bagaimana kualitas backlink tersebut.
Makanya mereka juga buat fitur “Spam score” untuk menghitung persentase indikasi spam pada blog.
Semakin tinggi spam score, semakin buruk reputasi blog tersebut.
Biasanya spam score ini tinggi karena buruknya kualitas sumber backlink, serta banyaknya backlink komentar atau yang kurang bermutu.
Anda bisa cek di situsnya langsung MOZ, atau website-website yang menyediakan fasilitas cek DA PA gratis.
Lebih lengkapnya, Saya sudah menulis DA PA Disini.
2. Alexa Rank by Amazon
Metode pengukuran kekuatan web dengan Alexa juga cukup populer.
Banyak para pengiklan yang menggunakan parameter ini untuk mencari blog yang akan digunakan sebagai tempat iklan.
Metode pengukurannya, semakin ramping atau kecil angka Alexa rank, maka semakin baik website tersebut.
Apalagi jika Alexa Ranknya sudah di bawah satu juta.
Banyak yang beranggapan bahwa semakin ramping Alexa rank, maka semakin banyak kunjungan ke web tersebut.
Pada kenyataannya, banyak juga website yang punya Alexa Rank di atas satu juta, namun kunjungannya lebih banyak daripada yang ranknya ratusan ribu.
Anda bisa langsung meluncur ke situs resmi Alexa untuk melakukan pengecekan.
3. DR UR by Ahrefs
Ahrefs juga menjadi tools yang begitu populer untuk cara mengukur kekuatan blog, khususnya orang-orang yang ingin mengetahui seberapa kuat website mereka, maupun kompetitor.
DR adalah Domain rating, yang artinya merujuk pada keseluruhan nilai domain. Sedangkan UR adalah URL Rating, yang hanya menilai URL tertentu saja.
Sebenarnya mirip-mirip dengan konsep DA PA ala Moz. Cuma bot perayap mereka saja yang berbeda.
Pembacaannya juga cukup simpel, di mana semakin tinggi DR dan UR, maka semakin kuat website tersebut untuk bersaing di SERP.
Metriks Ahrefs ini menilai dari banyaknya backlink yang dimiliki oleh seuatu website, tapi mereka lebih menghitung backlink yang bersifat “dofollow”.
Selain mengetahui skor DR UR, pada tools ini juga dicantumkan sumber backlink web tersebut, tapi sebagian saja.
Untuk full backlink report, Anda mesti jadi member premium.
Lakukan pengecekan gratis sekarang ke Ahrefs Backlink Checker!
Tools atau website pengukuran di atas tidak bisa jadi patokan mutlak.
Namun, umumnya para blogger menggunakan ketiga parameter di atas untuk mengecek kekuatan website.
Tak ada salahnya bukan untuk meningkatkan ketiga parameter tersebut?
Caranya, dengan membuat konten berkualitas tinggi dan rajin update. Lama-kelamaan, backlink natural akan berdatangan sendiri, yang pada akhirnya menguatkan semua metriks tersebut.