Cara penempatan keyword

Cara Menempatkan Keyword Pada Artikel agar SEO Friendly

Cara penempatan keyword

Sebelumnya Saya sudah membuat bahasan tentang bagaimana cara riset keyword versi Saya. Tahap selanjutnya, adalah bagaimana cara menempatkan keyword pada artikel atau postingan.

Keyword alias kata kunci ini sangat berperan sebagai identitas suatu laman website atau blog. Mesin pencari sendiri akan mengklasifikasikan jenis postingan berdasarkan kata kunci ini. Sehingga, mereka bisa menempatkan postingan pada kanal yang tepat.

Contoh simpelnya, jika Anda melakukan pencarian tentang “cara membuat masker bengkoang”, pasti yang akan nongol di hasil SERP (Search Engine Result Page) adalah artikel yang berkaitan dengan pembuatan masker bengkoang.

Mengapa bisa begitu?

Karena, search engine melakukan identifikasi dari beberapa indikator, salah satunya adalah kata kunci maupun kalimat-kalimat yang relevan tentang bahasan tersebut.

Oleh sebab itu, menyisipkan keyword pada artikel sampai saat ini masih menjadi andalan para blogger untuk mendapatkan hasil terbaik.

Berikut ini adalah bagaimana cara menempatkan keyword pada artikel atau laman yang Anda buat, agar SEO Friendly dan terhindar dari penalti.

1. Letakkan Keyword pada Judul

Jika sudah mendapat keyword yang Anda inginkan, maka selanjutnya Anda perlu memasukkan dalam judul. Tidak mesti berurutan atau sangat serupa, bisa acak, atau dengan kata-kata yang masih terkait.

Misalnya, keyword tentang “cara membuat masker bengkoang”. Perhatikanlah hasil pada search engine seperti gambar di bawah ini.

Hasil-Serp-Keyword

Terdapat beberapa jenis judul yang masih berkaitan, meski tidak berurutan. Contohnya: Manfaat Masker Bengkoang untuk Kecantikan Wajah dan Cara Membuatnya (liputan6.com).

Tetapi, kalau Anda ingin membuatnya secara berurutan juga tidak masalah. Seperti: 7 Cara membuat masker bengkoang alami dan manfaatnya (merdeka.com).

Jadi, tidak ada masalah mengenai urutan keyword ini, baik terangkai secara berurutan maupun terpisah (acak). Yang penting, masih dalam satu teks judul.

Mengenai penempatannya (di depan, tengah atau belakang teks judul) juga tidak ada patokan. 

Jika Anda menggunakan plugin seperti Yoast, mereka menyarankan agar meletakkan kata kunci di bagian paling awal teks judul. (Sumber)

Menurut Rankmath, judul yang baik setidaknya mengandung numerik di depannya, seperti artikel merdeka.com.

Menurut pengalaman Saya, baik pendapat Yoast maupun Rankmath, keduanya sama-sama bagus dan berpeluang menempati tempat teratas. Tetapi yang banyak mendapat klik adalah judul yang sangat menarik atau “nyeleneh”.

2. Menempatkan Keyword di Deskripsi

Deskripsi adalah kilasan atau penjelasan singkat mengenai isi artikel. Deskripsi juga akan muncul di search engine, namun tidak mesti deskripsi yang ditampilkan, bisa saja potongan teks dalam postingan yang terlihat.

Contoh-Deskripsi-dalam-SERP

Di dalam deskripsi, kalimat yang seharusnya Anda buat adalah yang menjelaskan inti dari artikel, informatif dan tidak terlalu panjang atau pendek.

Jumlah teks yang disarankan dalam deskripsi sekitar 150 sampai 160 karakter termasuk titik koma dan spasi. Jika lebih dari itu, maka teks akan terpotong. Bagusnya Anda buat 150 karakter saja, agar tampilan pada desktop maupun ponsel tidak ada yang terpotong.

Cara penempatan keyword pada deskripsi juga sama prinsipnya seperti pada judul, bisa acak maupun secara berurutan (exact).

Jika Anda tidak ingin menaruh keyword dalam deskripsi, setidaknya Anda buat keyword yang masih berkaitan (Latent Semantic Indexing). Cuma memang lebih bagus jika ada keyword yang Anda maksud dalam deskripsi.

Beberapa platform seperti Blogger dan WordPress, menyediakan kolom khusus untuk membuat deskripsi yang akan ditampilkan dalam mesin pencari. Namun untuk blogger, Anda harus mengaktifkannya dulu pada bagian Setting.

Kalau Anda tidak menulis deskripsi, maka yang akan tayang adalah kalimat-kalimat awal pada artikel Anda.

Untuk lebih jelas, Anda bisa membaca: Cara Membuat Deskripsi SEO Pada Blogger dan Bagaimana Mengaktifkannya

3. Di Dalam Artikel

Cara menempatkan keyword selanjutnya adalah di dalam artikel itu sendiri. Ada beberapa tempat yang bisa Anda masukkan keyword.

Awal-awal Kalimat

Anda bisa menaruh kata kunci pada awal-awal bagian postingan, bisa di paragraf awal, atau setidaknya 10 persen dari awal postingan.

Lagi-lagi, Anda tidak mesti persis mengurutkan keyword, bisa diacak. Yang penting masih dalam satu kalimat (sampai titik).

Subheading

Letakkan pula keyword pada subjudul, baik itu H2, H3 atau H4. Ini sih sebenarya opsional saja dan tidak mesti setiap tingkatan heading ada keywordnya.

Kalau artikel Anda tidak memiliki subheading, berarti Anda tak perlu menempatkan keyword.

Intinya jangan memaksakan keyword masuk ke subheading. Dampaknya, tulisan jadi acak-acakan dan terkesan memaksa.

Gambar

Masukkan kata kunci pada gambar atau media yang ada dalam artikel, baik itu pada alt text maupun judulnya.

Anda bisa menulis judul keseluruhan pada alt text (alternatif teks). Itu kalau Anda sudah menaruh keyword pada judul. Jadi gak ribet, tinggal kopas saja!

Kalau gambar yang ada di artikel Anda banyak, masukkan saja keyword pada satu atau dua gambar, jangan semua media disusupi keyword. Takutnya postingan Anda dianggap spam.

Dalam Teks

Pada bagian teks biasa, Anda juga perlu memasukkan keyword, cuma jangan terlalu banyak, secukupnya saja.

Anda perlu tahu, kalau kebanyakan memasukkan keyword, Anda bisa dianggap spam oleh Google (keyword stuffing). Itu bukan suatu hal yang baik.

Berapa persen jumlah keyword dalam artikel?

Mengenai berapa persen jumlah keyword atau berapa kali pengulangan, sebenarnya tidak ada patokan pasti. Kalau Anda menulis bahasan secara fokus dan tidak melebar, biasanya keyword itu akan masuk juga dalam tulisan Anda. Dan search engine sudah sangat canggih untuk membaca itu.

Kalau merasa artikel Anda kebanyakan keywordnya, cobalah ganti dengan LSI, atau yang masih relevan dengan bahasan. Yang penting tidak terlalu banyak mengulang exact keywordnya.

Sebagai contoh, Anda bisa melakukan pengulangan keyword sebanyak 3 sampai 5 kali dalam satu artikel 500 kata, termasuk di awal postingan dan subjudul.

4. URL

URL bisa disetting sesuai keinginan Anda. Biasanya Saya memasukkan keyword ke dalam URL ini. 

Misalnya, pada judul postingan: Cara Riset Keyword untuk Blog dengan Mudah (Studi Kasus), URL nya adalah: nama blog/cara-riset-keyword-untuk-blog/.

Keyword yang Saya tuju pada postingan tersebut adalah “cara riset keyword”.

Kesimpulan Cara Menempatkan Keyword

Memang saat ini Google sudah tidak terlalu mengutamakan penggunaan keyword pada artikel, tetapi tetap saja penting untuk menempatkan laman web secara proporsional.

Yang perlu Anda sadari, jangan terlalu banyak memasukkan keyword dalam tiap artikel. Tulislah artikel secara mengalir dan fokus, biasanya keyword itu akan masuk sendiri secara alami.

Jika Anda merasa tulisan tidak ada atau minim keyword yang Anda bidik, barulah Anda perlu penambahan keyword secara manual.

Keyword tidak mesti ditempatkan secara berurutan atau sama persis, bisa diacak dalam satu kalimat, maupun intinya saja.

Misalnya kata kunci “cara membuat masker bengkoang”, itu akan dianggap serupa dengan “membuat masker bengkoang” saja. Jadi Anda harus mempertimbangkan kata-kata ini secara seksama, agar tidak terlalu membanjiri tulisan Anda.

Artikel ini dibuat hanya sebagai panduan dasar saja dan tidak mutlak. Maklum saja, dunia SEO itu dinamis, dan Google sendiri sering sekali melakukan perubahan algoritma baik Major maupun Minor.

Sekalipun Anda sudah menerapkan beberapa cara menempatkan keyword seperti pada postingan ini, bukan berarti jaminan artikel Anda masuk page one. Banyak faktor lain yang mempengaruhi pemeringkatan tersebut.

Tetapi kalau Anda sudah menerapkan cara-cara di atas, setidaknya Anda sudah satu langkah lebih baik dibanding yang tidak menerapkan keyword secara proporsional.

Sekarang-sekarang ini pun Saya sudah tidak mau terlalu pusing mengenai berapa banyak keyword yang masuk. Yang penting Saya pastikan bahwa keyword ada di Judul, deskripsi, URL dan sepanjang artikel.

Dan yang paling penting, tidak kebanyakan keyword! Tulisan yang terlalu banyak keywordnya malah jadi terkesan aneh dan tidak enak dibaca. Good luck!